Sejak kelahiran manusia di bumi, peradaban dipenuhi oleh mitos dan magis. Namun seiring waktu keduanya tidak akan menjadi solusi terhadap terciptanya kesejahteraan manusia. Karena itulah, fenomena-fenomena alam dan sosial mengandung jutaan telur ilmu yang siap untuk menetas sebagai sandaran dan jawaban atas kekuranan-ilmiahan mitos dan magis. Jelaskan statement tersebut berdasarkan perspektif proses dan produk?

Dengan
Nama-Nya Yang Mahatinggi


Pengguna Site Tanya Islam Yang Budiman!

Nampaknya Anda harus
mencermati beberapa poin berikut ini untuk mendapatkan kejelasan jawaban atas
pertanyaan Anda di atas:

  1. Sejarah dan
    perjalanan peradaban seperti kebanyakan masalah-masalah sosial lainnya bersifat
    fluktuatif dan kumulatif; karena itu kita tidak dapat secara akurat berkata bahwa
    peradaban manusia bermula dari titik nol pada awal penciptaannya dan tanpa
    terputus, peradaban itu akan berlanjut pada gerak menyempurnanya; bahkan
    dalam mengkaji dan melakukan penelitian sejarah peradaban harus dilakukan
    dengan cara membagi fase-fase sejarah, ruang dan waktu. Misalnya peradaban
    aktual dan kekinian manusia telah melewati sebuah masa degradasi abad
    pertengahan; namun demikian abad pertengahan ini sebelumnya telah didahului
    oleh sebuah abad pencerahan; artinya sebelum abad pertengahan terdapat
    peradaban Yunani dan lainnya yang lebih baik dan menjulang ketimbang
    peradaban abad pertengahan.  Di
    samping itu, pada abad pertengahan ini juga, di belahan Timur dunia dan negara-negara
    Islam, kita menyaksikan peradaban yang lebih kuat dari negara-negara di belahan
    dunia Barat, negara-negara Eropa dan Amerika.
  2. Keyakinan terhadap
    mitos, legenda, aliran kepercayan dan fantasi-fantasi batil tidak
    terkhusus pada manusia-manusia terdahulu; dunia modern juga seperti pada
    kebanyakan negara-negara berperadaban sebagian rakyatnya bahkan dari
    kalangan terpelajar mempercayai mitos, sihir dan pelbagai supertisi (khurafat).
    Karena itu, dari satu sisi, mengingat pada umumnya yang dimaksud dengan
    peradaban adalah kemajuan dalam industri dan teknologi, dan dari sisi
    lain, dengan memperhatikan apa yang telah disampaikan, menjadi jelas bahwa
    proses kesempurnaan industri dan teknologi adalah bagian yang terpisahkan
    dari proses kesempurnaan akal; artinya satu proses kesempurnaan tidak
    meniscayakan proses kesempurnaan yang lainnya. Meski masing-masing dapat
    memberikan pengaruh satu sama lainnya dan terpengaruh dari yang lain namun
    tidak meniscayakan satu sama lain. Karena itu, proses kesempurnaan (proses
    dan hasil) harus dikaji secara terpisah; sehingga pelbagai halangan
    kemajuan dapat dikenali dan diatasi. [Tanya Islam.Net]

 

© 2024 Tanya Islam. All Rights Reserved.