Dengan adanya kebiasaan menstruasi pada para wanita, bagaimana mungkin seorang wanita mengerjakan kafarah puasa yang harus dibayar secara berturut-turut selama 31 hari?

Dengan Nama-Nya Yang Mahatinggi

Pengguna Situs Tanya Islam.Net

Pada puasa yang mengharuskan urutan dan secara berturut-turut (seperti puasa kafarah atau puasa nazar) apabila dikarenakan adanya halangan seperti sakit, menstruasi atau nifas (pada kaum wanita) sehingga seorang mukalaf tidak dapat melakukan puasa secara berturut-turut,  maka puasanya sah apabila ia langsung melanjutkan puasa-puasanya segera setelah halangannya teratasi (sakit, atau menstruasi atau nifas), dan tidak perlu mengulang puasanya semenjak awal.[1] [Situs Islam.Net]

Diadaptasi dari Islam Quest


[1]. Ruhullah Imam Khomeini, Tarjameh Persia Tahrirul Wasilah, jil. 1, hal. 531, Daftar Intisyarat Islami, Qom, 1421 H.   

© 2024 Tanya Islam. All Rights Reserved.