Berkenaan dengan jumlah bilangan anak-anak Adam – seperti kebanyakan perisitiwa dan kejadian sejarah – tidak terdapat pendapat yang bersifat definitif dan pasti. Lantaran pada teks-teks standar sejarah kita saksikan adanya banyak perbedaan dalam
menjelasan nama-nama dan jumlah bilangan mereka. Hal ini boleh jadi disebabkan
bentang jarak waktu yang panjang dengan masa pencatatan sejarah dan dokumen-
dokumen sejarah atau dikarenakan tidak pentingnya nama-nama mereka dan
seterusnya.
Qadhi Nashiruddin Baidhawi dalam kitab Nizhâm al-Tawârikh, terkait dengan jumlah
bilangan anak-anak Nabi Adam dan Hawa, berkata: Hawa tatkala mengandung ia
melahirkan sepasang anak laki-laki (putra) dan anak perempuan (putri). Dan setiap
putra berpasangan dengan putri (putra dari suatu kehamilan menikah dengan putri dari kehamilan yang lain).
Baidhawi melanjutkan, “Ia (Hawa) melahirkan 120 anak dan Qabil merupakan putra dari
kehamilan keempat. Setelah tewasnya Habil, selang lima tahun, Adam memiliki putra
dengan satu kehamilan, tanpa putri dan menamainya dengan nama “Syeits.” Adam
berkata Syeits merupakan pengganti Habil dan putra yang memiliki berkah serta kelak
akan menjadi seorang nabi. [1] Sesuai dengan pandangan ini; Adam dan Hawa memiliki 239 anak.
Thabari dalam kitab Tarikh-nya menjelaskan tiga pandangan berikut ini:
1. Adam dan Hawa memiliki seratus dua puluh (120) anak, baik putra dan putri.
2. Adam dan Hawa memiliki empat puluh (40) putra dan putri.
3. Adam dan Hawa memiliki dua puluh lima (25) putra dan empat (4) putri.
Catatan
[1]. Nashiruddin Baidhawi dan Muhaddits Mir Hasyim, hal. 5-6.