Bagaimana pandangan Al-Quran terkait dengan kitab-kitab samawi sebelum Al-Quran?

Al-Quran sebagai kitab terakhir samwi yang diturunkan kepada Rasulullah Saw yang merupakan penyempurna syariat-syariat yang ada sebelumnya. Dan jelas bahwa kitab-kitab samawi sebelumnya seperti Taurat, Injil, Shuhuf Ibrahim, Zabur Daud menyokong dan menegaskan kebenaran Al-Quran serta memandang bahwa ajaran-ajarannya adalah cahaya dan petunjuk dari sisi Allah Swt. Tentu saja bagian-bagian dari kitab-kitab itu yang belum mengalami penyimpangan.
Di sini kami akan menyebutkan sebagian dari ayat tersebut sebagai berikut:
«وَ إِذا قیلَ لَهُمْ آمِنُوا بِما أَنْزَلَ اللَّهُ قالُوا نُؤْمِنُ بِما أُنْزِلَ عَلَیْنا وَ یَکْفُرُونَ
بِما وَراءَهُ وَ هُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقاً لِما مَعَهُمْ…»‏
  1. “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kepada apa yang telah diturunkan oleh Allah!”, mereka berkata, “Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami.” Dan mereka mengingkari Al-Qur’an yang diturunkan sesudahnya, sedangkan Al-Qur’an adalah (kitab) yang hak, yang membenarkan kitab yang mereka miliki. (Qs. Al-Baqarah [2]:91)
 
«وَ إِذا قیلَ لَهُمْ آمِنُوا بِما أَنْزَلَ اللَّهُ قالُوا نُؤْمِنُ بِما أُنْزِلَ عَلَیْنا وَ یَکْفُرُونَ
بِما وَراءَهُ وَ هُوَ الْحَقُّ مُصَدِّقاً لِما مَعَهُمْ…»
  1. “Dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab yang telah Kami turunkan; sebuah kitab yang penuh berkah dan membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya. (Kami menurunkannya agar kamu memberi kabar gembira kepada umat manusia dengan pahala Ilahi) dan memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di sekitarnya.” (Qs Al-An’am [3]:92)
 
 
«وَ قَفَّیْنا عَلى‏ آثارِهِمْ بِعیسَى ابْنِ مَرْیَمَ مُصَدِّقاً لِما بَیْنَ یَدَیْهِ مِنَ التَّوْراةِ وَ آتَیْناهُ الْإِنْجیلَ
فیهِ هُدىً وَ نُورٌ وَ مُصَدِّقاً لِما بَیْنَ یَدَیْهِ مِنَ التَّوْراةِ وَ هُدىً وَ مَوْعِظَةً لِلْمُتَّقین»
  1. “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Isra’il) dengan Isa putra Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya kitab Injil, sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya, dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat, menjadi petunjuk, dan nasihat untuk orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al-Maidah [5]:46)
 
  1. Dalam pandangan al-Quran, iman kepada para nabi Allah dan kitab-kitabnya merupakan salah syarat iman.
«وَ قَفَّیْنا عَلى‏ آثارِهِمْ بِعیسَى ابْنِ مَرْیَمَ مُصَدِّقاً لِما بَیْنَ یَدَیْهِ مِنَ التَّوْراةِ
وَ آتَیْناهُ الْإِنْجیلَ فیهِ هُدىً وَ نُورٌ وَ مُصَدِّقاً لِما بَیْنَ یَدَیْهِ مِنَ التَّوْراةِ وَ هُدىً وَ مَوْعِظَةً لِلْمُتَّقین»
“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-nya, begitu juga orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan antara rasul-rasul-Nya”, dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan hanya kepada-Mu-lah tempat kembali.” (Qs. Al-Baqarah [5]:285)
 
Al-Quran dengan segala sokongan ini, menegaskan bahwa kitab-kitab yang ada ini penuh dengan penyimpangan yang dilakukan oleh para pembenci atau ulama sesat dan rusak lalu menyelewengkan ajaran-ajarannya:
«فَوَیْلٌ لِلَّذینَ یَکْتُبُونَ الْکِتابَ بِأَیْدیهِمْ ثُمَّ یَقُولُونَ هذا
مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِیَشْتَرُوا بِهِ ثَمَناً قَلیلاً فَوَیْلٌ لَهُمْ مِمَّا کَتَبَتْ أَیْدیهِمْ وَ وَیْلٌ لَهُمْ مِمَّا یَکْسِبُون»
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu mereka berkata, “Kitab ini berasal dari sisi Allah,” (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka akibat apa yang mereka kerjakan.” (Qs Al-Baqarah [2]:79) 
© 2024 Tanya Islam. All Rights Reserved.