Tafsir – mashdar bab taf’il – berasal dari klausul fa-ssa-ra. Bentuk jamak dari kata tafsir ini adalah ta-fa-sir yang secara leksikal bermakna menerangkan dan menjelaskan beberapa persoalan serta menyingkap persoalan tersebut.”[1]
Sebagian berkata: Tafsir menjelaskan dan menyingkap maksud dan niat sebuah lafaz yang sulit artinya. [2]
Secara teknikal (isthilâhi) telah banyak diajukan beragam definisi terkait dengan ilmu tafsir. Di antaranya adalah definisi yang disodorkan oleh Zurqani dalam Manâhil al-Irfân yang menyebutkan bahwa “Ilmu yubhatsu fihi ‘an al-Qur’ân min haits dalâlatiihi ‘ala murâdillah Ta’ala biqadri thâqat al-basyariyah.” Tafsir adalah ilmu yang di dalamnya membahas tentang pelbagai kondisi al-Quran yang menunjukkan maksud Allah Swt.”[3]
[1]. Fuad Afram Bastani, Farhang Abjad Arabi-Fârsi, Penerjemah Persia Ridha Mihyar, klausul fa-ssa-ra, hal. 244, Intisyarat Islami, Tehran, Cetakan Kedua, 1375 S.
[2]. Muhammad bin Mukarram Ibnu Manzhur, Lisân al-‘Arab, jil. 5, hal. Dar Shadir, Beirut, 1414 H.
[3]. Muhammad bin Abdullah al-Azhim Al-Zurqani, Manâhil al-Irfân fi ‘Ulûm al-Qur’ân, jil. 1, hal. 471, Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi, Tanpa Tahun, Tanpa Tempat.
«علم يبحث فيه عن القرآن من حيث دلالته على مراد اللّه تعالى بقدر الطّاقة البشرية»