Shalawat kita kepada Rasulullah Saw memiliki sisi beragam yang akan kita singgung sebagian darinya berikut ini:
Allamah Thabathabai memberikan jawaban sublim kepada seseorang yang mengajukan pertanyaan seperti ini bahwa shalawat yang kita kirimkan pertama kita tidak memberikan sesuatu dari diri kita melainkan persembahkan kita kepada Allah Swt dan kita memohon kepada-Nya untuk melimpahkan rahmat khusus kepada Rasulullah Saw dan keluarganya. Kedua, meski keluarga ini tidak butuh kepada kita namun mereka membutuhkan Allah Swt dan emanasi Ilahi harus senantiasa tercurah ke atas mereka. Kita dengan shalawat ini sejatinya ingin mendekatkan diri kita kepada keluarga ini. Setelah itu, Allamah Thabathabai mengimbuhkan, “Apabila seorang penjaga kebun bekerja pada sebuah taman (kebun) yang seluruh bunga dan buahnya dimiliki oleh pemilik kebun dan menerima gaji dari pemilik kebun, pada hari raya, tukang kebun itu menyiapkan setangkai bunga dari kebun dan mempersembahkannya kepada pemilik kebun apakah perbuatannya itu tidak akan mendekatkan penjaga kebun itu kepada pemilik kebun? Tentu saja iya. Perbuatan ini menunjukkan adab dan etika penjaga kebun. Shalawat juga mengukuhkan adab dan etika kita karena kalau tidak demikian kita tidak memiliki sesuatu dari diri kita. Kita memohon kepada Allah Swt untuk meninggikan derajat dan kedudukan mereka. Dan penghormatan ini bagi kita menyebabkan kedekatan kita kepada mereka dan kepada Allah Swt.[1] [iQuest]
[1]. Diadaptasi dari Faidah Shalawat atas Keluarga Rasulullah Saw; Manfaat Shalawat.